Senin, 19 April 2010

Minggu, 18 April 2010

TrueFriend

FRIENDSHIP

     We all have friends. A lot gets talked about friendships. Everyone wants a true friend, and many of us believe that we have a friend who can be called a true friend. What kind of relations do friends share? When can we call a friend a true friend, and when can our friends take us as their true friend. After a romantic relationship, friendships are the most important relationships we can have. Though all of us have family and distant family, most of us rely on friends for advice, comfort and inspiration. How do we define a relation that can be called as one of true friendship?

     The very first sign of a very good friend, not necessarily a true friend is that we are not worried about courtesies. You will call your friend at any hour and talk without any thought of time in your mind. Similarly, whenever you need support, you will call a very good friend and ask him/her to help you out. They expect the same from you. Another important trait of such relations is that we are not much worried about exposing ourselves. We speak about everything in our mind without worrying about what our friends will think. We are sure that they will take our talk in the spirit it was made. We are unguarded and open with friends in our talk.

     A true friend is a little more than a very good friend. A true friend will support you even if it hurts his/her own interest. A true friend will understand your motives and needs and will be with you without any analysis or criticism. A true friend will come forward to help without any request and be with us in need without showing it or expecting anything in return. With a true friend, you can be sure that you will get help to the extent possible by him/her. Nothing will remain unturned. A mother is a true friend of her children. If we share such relations with an adult we can say that we are true friends.

     A true friend makes no excuses of having work or appointments or anything but will be with you whenever you need him/her. In your hour of desperation, a true friend will support you even if the whole world opposes you. A true friend is not an opportunist. A true friend means to have someone who is like mother, as I said earlier. Instead of having hundreds of good friends, if you have a true friend, treat yourself lucky. If you can also become a true friend of someone, you will be blessed, because it is much easier for all of us to expect but very difficult to give. Be a true friend yourself first.





Senin, 15 Februari 2010

काका माता


Penemuan teknologi kacamata berhubungan sangat erat dengan perkembangan kaca pembesar.

Sejarah tertua dimiliki oleh masyarakat di kota kuno Niniwe. Mereka telah mengenal “kaca mata”, yang sebenarnya lebih berfungsi sebagai kaca pembesar dengan materi lensa bukan dari kaca melainkan kristal. Bangsa Yunani kuno pun mempunyai kaca pembesar berujud bola kaca berisi air. Baru pada abad XII, hampir secara bersamaan kaca pembesar dari kuarsa yang dipasang pada bingkai muncul di masyarakat Cina dan Eropa.

Melihat manfaat kaca pembesar, maka tahun 1268 Roger Bacon, filsuf, ilmuan dan pembaharu pendidikan berkebangsan Inggris, berpendapat perlunya lensa sebagai peralatan optik. Namun tidak semua orang mau menempatkan Bacon sebagai orang pertama pencetus lahirnya kaca mata. Dengan bukti-bukti di tangan, ada yang berpendapat kacamata kemungkinan besar lahir di Italia pada ± tahun 1286. Sedangkan mengenai siapa penemunya pun muncul dua versi, apakah Alessandro di Spina dari Florence ataukah Florentine Salvina Armato.

Dalam waktu singakt, pada tahun 1300-an kacamata mulai di produksi dengna pusat pembuatan di Venesia. Tapi kacamata saat itu belum seperti sekarang. Kualitas lensanya sederhana, pemakaiannya juga merepotkan. Alat baca yang biasa dipakai para rahib dengan gangguan rabun dekat itu hanya terdiri atas dua lensa yang disambung, tanpa tangkai. Setelah menempelkan sambungan di batang hidung, sang pemakai harus terus menerus memeganginya. Meski lambat laun sambungannya makin kuat, kacamata tersebut tetap dianggap berbahaya.

Berbagai macam percobaan dilakukan untuk menemukan cara terbaik dan teraman mengenakan kacamata. Ada yang memasang lempengan logam panjang yang dipasang mulai dari batang hidung hingga kebagian tengah kepala lalu turun ke bagian leher. Karena pemasangan yang rumit dan tidak praktis, kacamata itu pun tidak diminati

Model lain adalah dengan rantai kecil yang dipasang pada kedua sisi kacamata. Kemudian rantai ini diikatkan di bagian belakang kepala, layaknya kacamata khusus bagi perenang atau pengendara sepeda motor. Ada lagi yang mengaitkan kacamata pada topi. Ini pun merepotkan, bahkan mengganggu, terutama saat harus membaca di dalam ruangan atau membuka topi untuk memberi salam.

Akhirnya, ada orang yang cukup kreatif dengan memasang tangkai, sehingga kacamata dapat “berpegangan” pada telinga.

Akhir abad XIV ketika kacamata mulai umum digunakan dan dianggap sebagai benda berharga, alat baca itu sering muncul sebagai aksesori subjek dalam lukisan. Salah satunya adalah lukisan Paus Leo X yang dibuat oleh Raphael tahun 1517.

Perkembangan selanjutnya adalah saat berhasil ditemukannya kacamata bifokus, yang memiliki sekaligus lensa cembung dan lensa cekung dalam satu bingkai. Tahun 1784 kacamata bifokus pertama di dunia dibuat oleh Benjamin Franklin – politikus, penulis, sekaligus ilmuwan Amerika. Namun alat optik yang bisa membuatnya nyaman saat melakukan perjalanan, karena selain dapat menikmati pemandangan alam juga sekaligus membaca buku-buku kegemarannya, masih sederhana bentuknya. Setelah berhasil memisahkan kaca cembung dan cekung, ia memotong secara horizontal masing-masing lensa stersebut dibagian tangan. Kemudian dengan dijepit oleh bingkai, potongan lensa cembung ditumpankan di atas potongan lensa cembung.

Hingga tahun 1884 masih juga dihasilkan lensa bifokus yang dibuat dari potongan-potongan, meski sudah berperekat. Barulah pada tahun 1908 dan 1910 dikenal lensa cembung cekung yang benar-benar menyatu dalam satu lensa.
Materi lensa pun turut berkembang, yang mula-mula dari kuarsa, selanjutnya dibuatlah lensa kaca. Beberapa dekade terakhir, pilihan lensa pun makin beragam saat diperkenalkan lensa plastik. Tahun 1888 di Prancis diproduksi lensa kontak pertama sebagai alat kesehatan, karena gangguan pandangan si penderita tidak mungkin lagi dibantu dengan kaca mata biasa. Namun lensa itu hanya dipakai beberapa orang, itu pun terpaksa. Saat dipasang lensa kontak yang terbuat dari kaca tersebut akan menutupi seluruh bagian depan mata. Untunglah, pada 1938 ditemukan lensa kontak plastik. Satu dekade kemudian, mulai diperkenalkan lensa kontak yang hanya menutupi kornea.
Penemuan teknologi kacamata berhubungan sangat erat dengan perkembangan kaca pembesar.

Sejarah tertua dimiliki oleh masyarakat di kota kuno Niniwe. Mereka telah mengenal “kaca mata”, yang sebenarnya lebih berfungsi sebagai kaca pembesar dengan materi lensa bukan dari kaca melainkan kristal. Bangsa Yunani kuno pun mempunyai kaca pembesar berujud bola kaca berisi air. Baru pada abad XII, hampir secara bersamaan kaca pembesar dari kuarsa yang dipasang pada bingkai muncul di masyarakat Cina dan Eropa.

Melihat manfaat kaca pembesar, maka tahun 1268 Roger Bacon, filsuf, ilmuan dan pembaharu pendidikan berkebangsan Inggris, berpendapat perlunya lensa sebagai peralatan optik. Namun tidak semua orang mau menempatkan Bacon sebagai orang pertama pencetus lahirnya kaca mata. Dengan bukti-bukti di tangan, ada yang berpendapat kacamata kemungkinan besar lahir di Italia pada ± tahun 1286. Sedangkan mengenai siapa penemunya pun muncul dua versi, apakah Alessandro di Spina dari Florence ataukah Florentine Salvina Armato.

Dalam waktu singakt, pada tahun 1300-an kacamata mulai di produksi dengna pusat pembuatan di Venesia. Tapi kacamata saat itu belum seperti sekarang. Kualitas lensanya sederhana, pemakaiannya juga merepotkan. Alat baca yang biasa dipakai para rahib dengan gangguan rabun dekat itu hanya terdiri atas dua lensa yang disambung, tanpa tangkai. Setelah menempelkan sambungan di batang hidung, sang pemakai harus terus menerus memeganginya. Meski lambat laun sambungannya makin kuat, kacamata tersebut tetap dianggap berbahaya.

Berbagai macam percobaan dilakukan untuk menemukan cara terbaik dan teraman mengenakan kacamata. Ada yang memasang lempengan logam panjang yang dipasang mulai dari batang hidung hingga kebagian tengah kepala lalu turun ke bagian leher. Karena pemasangan yang rumit dan tidak praktis, kacamata itu pun tidak diminati

Model lain adalah dengan rantai kecil yang dipasang pada kedua sisi kacamata. Kemudian rantai ini diikatkan di bagian belakang kepala, layaknya kacamata khusus bagi perenang atau pengendara sepeda motor. Ada lagi yang mengaitkan kacamata pada topi. Ini pun merepotkan, bahkan mengganggu, terutama saat harus membaca di dalam ruangan atau membuka topi untuk memberi salam.

Akhirnya, ada orang yang cukup kreatif dengan memasang tangkai, sehingga kacamata dapat “berpegangan” pada telinga.

Akhir abad XIV ketika kacamata mulai umum digunakan dan dianggap sebagai benda berharga, alat baca itu sering muncul sebagai aksesori subjek dalam lukisan. Salah satunya adalah lukisan Paus Leo X yang dibuat oleh Raphael tahun 1517.

Perkembangan selanjutnya adalah saat berhasil ditemukannya kacamata bifokus, yang memiliki sekaligus lensa cembung dan lensa cekung dalam satu bingkai. Tahun 1784 kacamata bifokus pertama di dunia dibuat oleh Benjamin Franklin – politikus, penulis, sekaligus ilmuwan Amerika. Namun alat optik yang bisa membuatnya nyaman saat melakukan perjalanan, karena selain dapat menikmati pemandangan alam juga sekaligus membaca buku-buku kegemarannya, masih sederhana bentuknya. Setelah berhasil memisahkan kaca cembung dan cekung, ia memotong secara horizontal masing-masing lensa stersebut dibagian tangan. Kemudian dengan dijepit oleh bingkai, potongan lensa cembung ditumpankan di atas potongan lensa cembung.

Hingga tahun 1884 masih juga dihasilkan lensa bifokus yang dibuat dari potongan-potongan, meski sudah berperekat. Barulah pada tahun 1908 dan 1910 dikenal lensa cembung cekung yang benar-benar menyatu dalam satu lensa.
Materi lensa pun turut berkembang, yang mula-mula dari kuarsa, selanjutnya dibuatlah lensa kaca. Beberapa dekade terakhir, pilihan lensa pun makin beragam saat diperkenalkan lensa plastik. Tahun 1888 di Prancis diproduksi lensa kontak pertama sebagai alat kesehatan, karena gangguan pandangan si penderita tidak mungkin lagi dibantu dengan kaca mata biasa. Namun lensa itu hanya dipakai beberapa orang, itu pun terpaksa. Saat dipasang lensa kontak yang terbuat dari kaca tersebut akan menutupi seluruh bagian depan mata. Untunglah, pada 1938 ditemukan lensa kontak plastik. Satu dekade kemudian, mulai diperkenalkan lensa kontak yang hanya menutupi kornea.

     We all have friends. A lot gets talked about friendships. Everyone wants a true friend, and many of us believe that we have a friend who can be called a true friend. What kind of relations do friends share? When can we call a friend a true friend, and when can our friends take us as their true friend. After a romantic relationship, friendships are the most important relationships we can have. Though all of us have family and distant family, most of us rely on friends for advice, comfort and inspiration. How do we define a relation that can be called as one of true friendship?

     The very first sign of a very good friend, not necessarily a true friend is that we are not worried about courtesies. You will call your friend at any hour and talk without any thought of time in your mind. Similarly, whenever you need support, you will call a very good friend and ask him/her to help you out. They expect the same from you. Another important trait of such relations is that we are not much worried about exposing ourselves. We speak about everything in our mind without worrying about what our friends will think. We are sure that they will take our talk in the spirit it was made. We are unguarded and open with friends in our talk.

     A true friend is a little more than a very good friend. A true friend will support you even if it hurts his/her own interest. A true friend will understand your motives and needs and will be with you without any analysis or criticism. A true friend will come forward to help without any request and be with us in need without showing it or expecting anything in return. With a true friend, you can be sure that you will get help to the extent possible by him/her. Nothing will remain unturned. A mother is a true friend of her children. If we share such relations with an adult we can say that we are true friends.

     A true friend makes no excuses of having work or appointments or anything but will be with you whenever you need him/her. In your hour of desperation, a true friend will support you even if the whole world opposes you. A true friend is not an opportunist. A true friend means to have someone who is like mother, as I said earlier. Instead of having hundreds of good friends, if you have a true friend, treat yourself lucky. If you can also become a true friend of someone, you will be blessed, because it is much easier for all of us to expect but very difficult to give. Be a true friend yourself first.



Cara Mengahapi Stres

Cara Mengahapi Stres :

* Cara belajar efektif
* Pengaturan jadwal belajar
* Mengatur stres
* Motivasi belajar
* Berpikir yang cerdik
* Menghindarkan Keraguan
* Berpikir Kritis
* Penyesuaian Pengambilan Keputusan
* Pemecahan Masalah dan
Pengambilan Keputusan


Pertama-tama, anda harus belajar mengenali stres:

Gejala-gejala stres mencakup mental, sosial dan fisik. Hal-hal ini meliputi kelelahan, kehilangan atau meningkatnya napsu makan, sakit kepala, sering menangis, sulit tidur dan tidur berlebihan. Melepaskan diri dari alkohol, narkoba, atau perilaku kompulsif lainnya sering merupakan indikasi-indikasi dari gelaja stres. Perasaan was-was, frustrasi, atau kelesuan dapat muncul bersamaan dengan stres.
Jika anda merasa stres mengaruhi pelajaran anda,
langkah pertama adalah mencari bantuan melalui pusat koseling di sekolah anda.

Manajemen stres adalah kemampuan untuk mengendalikan diri ketika situasi, orang-orang, dan kejadian-kejadian yang ada memeberi tuntutan yang berlebihan. Apa yang dapat anda lakukan untuk mengatur stres anda? Strategi-strategi apa yang ada?
Perhatikan lingkunga sekitar anda
Lihatlah mungkin ada sesuatu yang benar-benar dapat anda ubah atau kendalikan dalam situasi tersebut. Belajarlah cara terbaik untuk merelaksasikan diri anda
Meditasi dan latihan pernafasan telah terbukti efektif dalam mengendalikan stress. Berlatihlah untuk menjernihkan pikiran anda dari pikiran-pikiran yang menggangu.
Jauhkan diri anda dari situasi-situasi yang menekan
Beri diri anda kesempatan untuk beristirahat biarpun hanya untuk beberapa saat setiap hari. Tentukan tujuan yang realistis bagi diri anda sendiri
Dengan mengurangi jumlah kejadian-kejadian yang terjadi dalam hidup anda, anda akan dapat mengurangi beban yang berlebihan.
Jangan mempermasalahkan hal-hal yang sepele
Cobalah untuk memprioritaskan beberpa hal yang benar-benar penting dan biarkan yang lainnya mengikuti. Jangan membebani diri anda secara berlebihan
dengan mengeluh mengenai seluruh beban kerja anda. Tangani setiap tugas sebagaimana mestinya, atau tangani secara selektif dengan memperhatikan beberapa prioritas.
Secara selektif ubahlah cara anda bereaksi
Tapi jangan terlalu banyak sekaligus. Fokuskan pada satu masalah dan kendalikan reaksi anda terhadap hal ini. Ubahlah cara pandang anda
Belajarlah untuk mengenali stress. Tingkatkan reaksi tubuh anda dan buatlah pengaturan diri terhadap stress.
Hindari reaksi yang berlebihan;
Mengapa harus membenci jika sedikit tidak suka sudah cukup? Mengapa harus merasa bingung jika cukup dengan hanya merasa gugup? Mengapa harus mengamuk jika marah saja sudah cukup? Mengapa harus depresi ketika cukup dengan merasa sedih? Lakukan sesuatu untuk orang lain
Untuk melepaskan pikiran dari masalah anda sendiri.
Tidur secukupnya
Kurang istirahat hanya akan memperburuk stress. Hindari stress
Dengan kegiatan-kegiatan fisik, misalnya jogging, tennis ataupun berkebun.
Hindari pengobatan diri sendiri atau menghindar
Alkohol dan obat-obatan dapat menyembunyikan stres. Namun tidak dapat membantu memecahkan masalah. Tingkatkan ketahanan diri anda
Yang harus digarisbawahi dari manajemen stress adalah ?Saya membuat diri saya sendiri sedih?.

Cobalah untuk ?memanfaatkan? stress
Jika anda tidak dapat melawan apa yang mengganggu anda, dan anda tidak dapat menghindar darinya, berjalanlah seiring dengannya dan cobalah untuk memanfaatkannya secara produktif.

Cobalah untuk menjadi seseorang yang positif

Tanamkan pada diri anda bahwa anda dapat mengatasi segala sesuatu dengan baik daripada hanya memikirkan betapa buruknya segala sesuatu yang terjadi. ?Stress sebenarnya dapat membantu ingatan, terutama pada ingatan jangka pendek dan tidak terlalu kompleks. Stress dapat menyebabkan peningkatan glukosa yang menuju otak, yang memberikan energi lebih pada neuron. Hal ini, sebaliknya, meningkatkan pembentukan dan pengembalian ingatan. Di sisi lain, jika stress terjadi secara terus-menerus, dapat menghambat pengiriman glukosa dan mengganggu ingatan

Rabu, 10 Februari 2010

SAHABAT

Ketika…

Aku bersedih

Aku menangis

Dia…

Hapus air mataku

Ketika…

Semangatku hilang

Jiwaku rapuh

Dia…

Bangunkan aku

Ketika…

Aku jatuh

Aku hancur

Dia…

Bangkitkan aku

Ketika…

Aku murung

Aku diam

Dia…

Ceriakanku

Ketika…

Aku marah

Aku kecewa

Dia…

Menyejukkanku

Dia…

Bagaikan malaikat untukku

Selalu ada kapanpun dan dimanapun

Aku membutuhkannya

Dialah…

-SAHABAT-